Saya Merindukan Kampung HalamanKu (PUTRA ARTOA)

By:UTRA ARTOA
       PUTRA ARTOA - Mengapa sampai terjadi padaku begini di siang hari ini?, apa yang ada dalam pikiran saya siang ini, mungkin karena saya sedang mendengarkan lagu-lagu tanah Papua atau saya sedang menghayal atau hanya saja, saya ingin mengingat kampung halaman saya. Banyak hal-hal yang saya rindukan. Angin dari kali Yahuli yang bertiup setiap pagi dan sore membuat badan terasa dingin dan siap memulai hari-harinya dengan rileks. Lonceng gereja yang setiap hari minggu jam 6 pagi selalu berbunyi kencang membangunkan setiap individu di kampung saya.entah itu lonceng geraja Daniel Anggruk maupun lonceng Geraja Tulpa, Mungkin setiap pagi saya selalu dihampiri oleh ibu saya atau adik saya yang paling kecil Iche Marice Agayon untuk pergi ke sembayang karena di kampong saya ibadah sekolah Minggu di mulai pada Pukul 6:30 jadi kita setiap pagi harus siap untuk ke sembayang.
          Ade saya setiap pagi dia masak biarpun dia masih kecil, kala itu. Tapi sekarang sudah berubah saya sudah 5 tahun sudah tidak ke kampong halaman saya sudah merindukan ibu dan adiku di anggruk Yalimo yang ku cintai, karena di sanalah tempat kelahiranku..
Namun kehidupan mahasiswa sangat menyiksa dan kadang membuat hari-hari terasa membosankan. Pergi ke kampus pagi hari, duduk dan belajar di kelas, mendengarkan dosen, mengerjakan tugas, dan kegiatan-kegiatan membosankan lainnya. Tinggal 1 tahun lagi, mudah-mudahan saya lulus dari kampus ini STIPAN. Lalu ingin tinggal 1 tahun lagi di Jakarta untuk mencari pengalaman 1-2 tahun di sini, dan saya berharap saya bisa kembali lagi ke kota saya, Papua (Anggruk). Saya kembali bukan karena rindu, tapi saya ingin bisa mengubah Daerah saya menjadi kota yang maju dan berkembang ke arah yang lebih baik seperti di Pulau jawa ini. Saya sangat tertarik melihat daerah sini, dan saya juga ingin membuat daerah saya sepeti itu. Tetapi itu tadaklah mudah.

Sumber:Dari Berbagai Sumber